Postingan

Tiga Dara (1956) Sisi Kreatif Usmar Ismail Dalam Mengemas Film Komersiil

Gambar
"Tiga Dara" (1956) adalah sebuah film komersiil pertama Usmar Ismail yang release  di tahun 1956. Bercerita tentang 3 saudari yaitu Nunung, Nana, dan Neney yang hidup dan dibesarkan oleh sang Nenek. Mereka hidup dibawah kenyataan bahwa Ibu mereka telah meninggal dan Ayah mereka sibuk dengan pekerjaannya. Disaat mereka mulai mengenal dan menemukan cinta mereka, sang Nenek mulai khawatir dan mengeluarkan banyak alasan dengan dalih ia tidak ingin cucu-cucunya kenapa-kenapa. Bagaimana akhirnya Nunung, Nana, dan Neney mengatasi hal tersebut dan meyakinkan Sang Nenek kalau mereka akan baik-baik saja? Disinilah masa remaja mereka diuji. Untuk kelas film komersiil tentu saja Usmar Ismail tidak akan mengangkat tema perjuangan (setidaknya di masa itu). Namun tetap saja, mengangkat genre Drama Musikal untuk seorang sutradara yang terhitung baru, Usmar Ismail pun sukses di film "Tiga Dara" ini. nampaknya selain perhatian dengan sejarah dan perjuangan, di film-filmnya sendir

Darah Dan Doa (1950), Sisi Kreatif Dari Usmar Ismail

Gambar
Darah dan Doa (1950) adalah film karya sutradara Usmar Ismail, seseorang yang dikenal sebagai Bapak Film Indonesia. Bercerita tentang pasukan Tentara Nasional Indonesia yang melakukan perjalanan panjang dari dari Yogyakarta menuju Jawa Barat. Perjalanan mereka dipenuhi dengan banyak pertarungan dari mana saja. Berlatarkan waktu pasca kemerdekaan, film ini menggambarkan perjuangan melawan tentara sekutu demi mempertahankan kemerdekaan, jauh sebelum tragedi Pemberontakan PKI Madiun dan Pemberontakan Darul Islam. Sebenarnya, apabila dilihat dari sisi Sinematografi dan Editingnya, bisa dibilang film ini biasa saja. Dari banyaknya penggunaan Still Shot  dan sama sekali tidak menggunakan Steady Shot  (mungkin masalah peralatan pada jaman itu) dan penggunaan Movement Camera  yang seperlunya saja dan juga Rule Of Third di beberapa shot. Lalu di editing terdapat metode Continuity Cutting  dengan konsep Continuity Editing  dan beberapa Montage  pertarungan. Namun apa yang membuat spesial fil

Sisi Kreatif Garin Nugroho Dari Film "Guru Bangsa: Tjokroaminoto"

Gambar
Guru Bangsa: Tjokroaminoto adalah film yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Film ini bercerita tentang seorang Bangsawan Jawa bernama Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. Beliau adalah seorang pemimpin dari Sarekat Islam yang berdiri pada masa Hindia Belanda. Tjokroaminoto adalah orang pertama yang secara terang - terangan menentang pemerintah Hindia Belanda lewat surat kabar yang dia tulis. Suatu hari Tjokroaminoto yang gelisah akan keinginannya untuk hijrah dan melawan Pemerintahan Hindia Belanda dimintai bantuan oleh H. Samanhudi (pembuat Sarekat Dagang Islam) untuk mengatasi pembekuan Sarekat Dagang Islam. Dengan kemampuannya dalam berpidato dan berdialog ia pun mengubah nama Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam demi menghindari pembekuan tersebut. Seiring waktu berjalan, Sarekat Islam menjadi organisasi besar yang berisi warga pribumi dan Cendekiawan yang ingin menentang Pemerintah Hindia Belanda. Diantaranya para cendekiawan tersebut ialah Musso, Soekarno, Kartosuwirjo, dan